Income Statement & Balance Sheet: Kuncinya Analisis Fundamental Perusahaan!
- Muhammad Silvansyah Syahdi Muharram
- 12 Mar
- 2 menit membaca
Analisis fundamental adalah suatu pendekatan dalam investasi saham untuk menilai efektivitas manajemen serta kekuatan finansial yang berpengaruh pada prospek pertumbuhan perusahaan.
Salah satu langkah analisis fundamental yakni dengan mengulik income statement (laporan laba rugi) dan balance sheet (neraca keuangan) dari periode ke periode.

Lantas, apa saja komponen income statement dan balance sheet yang bisa membantu investor mengukur efektivitas manajemen serta kekuatan finansial sebuah perusahaan?
Income Statement | Balance Sheet |
Total Pendapatan (Revenues): Perolehan dari semua penjualan sebelum dikurangi beban dan biaya bisnis. | Total Aset: Segala sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan, memiliki nilai ekonomi, serta dapat dikonversi menjadi uang tunai. |
Laba Kotor (Gross Profit): Jumlah penjualan setelah dikurangi harga pokok penjualan (HPP). | Total Kewajiban Lancar (Current Liabilities): Utang yang harus dibayarkan dalam jangka pendek, yaitu kurang dari satu tahun. |
Laba Operasi (Operating Income): Laba kotor setelah dikurangi biaya-biaya operasional. | Total Ekuitas: Modal atau kekayaan yang dihitung dari total aset dikurangi dengan liabilitas. |
Laba Bersih (Net Income): Keuntungan yang diperoleh setelah total pendapatan dikurangi biaya produksi, beban operasional dan non-operasional, hingga pajak. |
Rasio Ukuran Efektivitas Manajemen & Kekuatan Finansial
Angka-angka pada income statement dan balance sheet mungkin dapat memberikan gambaran sekilas tentang kinerja keuangan perusahaan. Namun untuk wawasan yang lebih dalam, investor bisa menggunakan rasio-rasio berikut:
Rasio | Rumus | Keterangan |
Return on Equity (RoE) | Laba Bersih ÷ Total Ekuitas | Makin besar RoE menunjukkan kinerja yang baik dalam memanfaatkan modal investor. |
Return on Assets (RoA) | Laba Bersih ÷ Total Aset | Makin besar RoA menunjukkan kinerja yang baik dalam memanfaatkan aktiva yang ada. |
Quick Ratio (Rasio Cair) | (Aset Lancar - Persediaan) ÷ Kewajiban Lancar | Rasio idealnya adalah ≥1, yang berarti perusahaan memiliki cukup aset untuk membayar utang jangka pendek. |
Current Ratio (Rasio Lancar) | Aset Lancar ÷ Kewajiban Lancar | Rasio idealnya adalah ≥1, yang berarti perusahaan memiliki cukup aset untuk membayar utang jangka pendek. |
Debt to Equity Ratio (DER) | Total Utang (Kewajiban) ÷ Total Ekuitas | Rasio idealnya ≤1, yang berarti perusahaan memiliki ekuitas yang mampu menutup utang. |
Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi, bukan rekomendasi membeli atau menjual saham tertentu. PT KAF Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Commentaires