Saham adalah bukti pemilikan modal seseorang di suatu perusahaan tercatat. Investasi saham kian menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir karena memberikan peluang keuntungan yang lebih besar daripada instrumen investasi lainnya.
Jika performa perusahaan baik dan meraih profit, pemegang saham akan memperoleh keuntungan dalam bentuk capital gain maupun dividen. Sebaliknya, pemegang saham justru bakal mengalami capital loss jika kondisi perusahaan tidak stabil.
Oleh karena itu, ketika hendak berinvestasi, penting untuk melakukan analisis fundamental serta teknikal guna menilai kinerja perdagangan saham.
Berdasarkan kinerja perdagangannya, saham dibagi menjadi beberapa jenis.
1. Saham Blue Chip
Saham blue chip menjadi pilihan bagi banyak investor, terutama investor pemula dengan profil risiko rendah. Pasalnya, jenis saham ini diterbitkan oleh perusahaan yang memiliki reputasi baik. Emiten tersebut juga menjadi pemimpin di sektor industrinya dalam hal pendapatan dan pembagian dividen.
2. Saham Pendapatan (Income)
Perusahaan dengan saham jenis ini membayar dividen lebih besar dari rata-rata dividen tahun sebelumnya. Konsistennya pergerakan dividend yield membuat saham income cocok untuk investor konservatif yang mengincar imbal hasil rutin.
3. Saham Pertumbuhan (Growth)
Saham growth mengalami laju pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding rata-rata pasar. Jenis saham ini dibagi lagi menjadi dua, yakni well-known dan lesser-known. Saham pertumbuhan well-known memiliki ciri-ciri yang mirip dengan blue chip, sedangkan lesser-known cenderung kurang populer karena biasanya diterbitkan oleh perusahaan daerah.
4. Saham Spekulatif (Speculative)
Saham spekulatif berpotensi menghasilkan laba yang besar di masa depan, tetapi pergerakan harganya fluktuatif dan sulit ditebak. Pembagian dividennya pun tidak konsisten. Investor agresif (profil risiko tinggi) kerap memilih saham jenis ini.
5. Saham Non-siklis / Defensif (Counter Cyclical / Defensive)
Harga saham counter cyclical atau defensif tetap stabil di tengah gejolak ekonomi maupun kondisi bisnis tertentu. Misalnya, saat terjadi resesi, jenis saham ini memberikan capital gain dan dividen yang tinggi berkat ketahanan emiten. Perusahaan yang menerbitkan saham non-siklis pada umumnya bergerak di bidang consumer goods.
Kebalikan dari jenis saham ini adalah saham siklis (cyclical).
Apa pun Jenis Sahamnya, Investasi dengan KAF ETRADE!
KAF Sekuritas menyediakan platform online trading guna mendukung peluang investasi setiap nasabah. KAF ETRADE siap melayani transaksi saham dengan segudang fitur profesional untuk pengambilan keputusan investasi yang tepat.
Mulai #InvestasiSehat bersama KAF Sekuritas. Unduh aplikasi Neo BOFIS di Play Store dan App Store, sekarang!
Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi, bukan rekomendasi membeli atau menjual saham tertentu. PT KAF Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kommentare