
Indeks saham merupakan hal penting untuk mendukung perkembangan pasar modal sebagai tolak ukur kinerja produk investasi. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks saham sendiri adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi secara berkala.
Menjadi referensi utama dalam menyusun portofolio investasi, investor dapat memanfaatkan indeks saham untuk menggali potensi dari berbagai segmen emiten. Mereka pasti tak asing dengan istilah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan indeks-indeks lainnya. Jargon pasar saham satu ini sering kali disorot oleh para pakar dan analis karena memiliki banyak manfaat.
BEI mencatat setidaknya 46 indeks saham yang dibagi dalam empat klasifikasi utama:
Headline: Menghitung kinerja harga saham yang menjadi acuan utama pasar modal.
Sector: Menghitung kinerja harga saham di suatu kelompok industri.
Thematic: Menghitung kinerja harga saham dengan tema tertentu, seperti keagamaan atau ESG.
Factor: Menghitung kinerja harga saham yang mepertimbangkan faktor-faktor keputusan investasi seperti ukuran, valuasi, momentum, volatilitas, fundamental, dan dividen.
Baru Mulai Investasi Saham? Perhatikan Indeks Berikut Ini!
IHSG: Mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di Papan Utama dan Papan Pengembangan BEI. Indeks ini secara umum perlu diperhatikan oleh seluruh investor, trader, analis pasar, manajer portofolio, pemerintah, hingga media keuangan.
LQ45: Mengukur kinerja harga dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. Perhatikan indeks ini jika hendak berinvestasi jangka panjang.
PEFINDO25: Mengukur kinerja harga saham dari 25 perusahaan kecil dan menengah dengan kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi. Indeks ini diluncurkan atas kerja sama PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).
IDX High Dividend 20: Mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dengan dividend yield yang tinggi.
SRI-KEHATI: Mengukur kinerja harga saham dari 25 perusahaan yang mendorong usaha-usaha berkelanjutan serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik (Sustainable and Responsible Investment atau SRI). Indeks ini diluncurkan atas kerja sama Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI).
Jakarta Islamic Index (JII): Mengukur kinerja harga dari 30 saham syariah dengan kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi.
IDX Sector: Mengukur kinerja harga seluruh saham di Papan Utama dan Papan Pengembangan yang terdapat di sektor tertentu. Ada 11 indeks sektor utama:
Energi (IDXENERGY)
Barang baku (IDXBASIC)
Perindustrian (IDXINDUST)
Barang konsumen primer (IDXNONCYC)
Barang konsumen non-primer (IDXCYCLIC)
Kesehatan (IDXHEALTH)
Keuangan (IDXFINANCE)
Properti dan real estate (IDXPROPERT)
Teknologi (IDXTECHNO)
Infrastruktur (IDXINFRA)
Transportasi dan logistik (IDXTRANS)
Manfaat Indeks Saham Menurut IDX Stock Index Handbook
Mengukur sentimen pasar: Perubahan nilai yang tercermin dalam satu indeks dapat dijadikan indikator yang merefleksikan opini kolektif dari seluruh pelaku pasar.
Dijadikan produk investasi pasif seperti Reksa Dana Indeks, Exchange-Traded Fund (ETF) Indeks, dan produk turunan lainnya: Investasi pada Reksa Dana Indeks atau ETF yang menggunakan acuan indeks tertentu memastikan bahwa portofolio yang dikelola oleh manajer investasi sesuai dengan indeks tersebut.
Benchmark bagi portofolio aktif: Pemilihan indeks yang tepat sebagai tolak ukur sangat menentukan risiko dan kinerja manajer investasi yang diharapkan dari portofolio aktif.
Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi (return), risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko: Indeks komposit seperti IHSG biasanya digunakan sebagai proksi untuk portofolio pasar serta menghitung risiko sistematis dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko (risk-adjusted performance) suatu portofolio.
Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset: Indeks saham juga bisa dijadikan proksi pada alokasi aset karena berisi profil risiko dan dan return atas sekelompok saham.
Pada akhirnya, indeks saham sangat membantu para investor dalam membuat keputusan ketika hendak membeli atau menjual saham mereka.
Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi, bukan rekomendasi membeli atau menjual saham tertentu. PT KAF Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Comentarios