Setelah melalui proses initial public offering (IPO) di pasar perdana, saham akan diperdagangkan di pasar sekunder. Hasil penjualan saham di pasar sekunder tidak lagi masuk ke emiten seperti halnya pasar perdana, tetapi ke sesama investor yang melakukan transaksi melalui proses bid dan offer.
Harga saham di pasar sekunder akan mengalami kenaikan dan penurunan dari harga awal ketika IPO sesuai aturan auto rejection Jakarta Automated Trading System (JATS). Selain berdasarkan angka bid dan offer, dinamika harga saham juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti kinerja perusahaan dan sentimen pasar.
Segmen Pasar Sekunder
Pasar sekunder terbagi menjadi beberapa jenis yang memiliki kriteria sesuai ketentuan Bursa Efek Indonesia. Perbedaan mendasar dari masing-masing segmen ada pada tujuan penggunaan, satuan perdagangan, jam perdagangan, serta mekanisme penyelesaian transaksi.
1. Pasar Reguler (RG)
Pasar reguler digunakan sehari-hari oleh investor retail (individu) maupun institusi. Satuan perdagangan di pasar reguler adalah lot yang mana 1 lot sama dengan 100 lembar saham.
Pasar ini berlangsung pada sesi I dan II perdagangan setiap hari bursa dengan mekanisme penyelesaian transaksi T+2 (dua hari bursa setelah terjadinya transaksi).
2. Pasar Negosiasi (NG)
Pasar negosiasi digunakan oleh investor yang hendak membeli atau menjual saham dengan sistem tawar-menawar, biasanya saham seharga Rp50 dan berjumlah besar. Satuan perdagangan sahamnya adalah lembar (tidak harus dalam lot).
Sama seperti pasar reguler, jam perdagangan pasar negosiasi ada di sesi I dan II. Namun, mekanisme penyelesaian transaksinya tidak T+2, melainkan sesuai kesepakatan penjual dan pembeli yang tetap dalam pengawasan bursa.
3. Pasar Tunai (TN)
Pasar tunai pada dasarnya mirip seperti pasar reguler, tetapi jam perdagangannya hanya di sesi I. Mekanisme penyelesaian transaksi di pasar tunai juga berbeda, yakni T+0 alias diselesaikan di hari yang sama saat terjadinya transaksi. Selain itu, pasar tunai biasanya digunakan untuk transaksi Hak Membeli Efek Terlebih Dahulu (HMETD alias right issue) dan waran.
Ringkasan Perbedaan Karakteristik Pasar Reguler, Negosiasi, dan Tunai
Pasar Reguler | Pasar Negosiasi | Pasar Tunai |
Digunakan sehari-hari oleh investor retail maupun institusi. | Digunakan oleh investor yang hendak membeli atau menjual saham dengan sistem tawar-menawar. | Biasa digunakan untuk transaksi HMETD dan waran. |
Satuan perdagangannya adalah lot saham. | Satuan perdagangannya adalah lembar saham. | Satuan perdagangannya adalah lot saham. |
Jam perdagangan di sesi I & II | Jam perdagangan di sesi I & II | Jam perdagangan hanya di sesi I |
Mekanisme penyelesaian T+2 | Mekanisme penyelesaian sesuai kesepakatan penjual dan pembeli di bawah pengawasan bursa. | Mekanisme penyelesaian T+0 |
Sobat KAF lebih suka transaksi saham di pasar reguler, pasar negosiasi, atau pasar tunai? Semuanya bisa pakai KAF ETRADE, lho.
KAF Sekuritas menyediakan platform online trading KAF ETRADE (powered by Neo BOFIS) guna mendukung peluang #InvestasiSehat setiap nasabah. Transaksi saham jadi lebih mudah dengan segudang fitur profesional untuk pengambilan keputusan investasi yang tepat.
Unduh aplikasi Neo BOFIS di Play Store dan App Store, sekarang!
Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi, bukan rekomendasi membeli atau menjual saham tertentu. PT KAF Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Comments